Objek wisata Bali - Tenganan, Manggis, Karangasem
Table of Contents
Objek wisata Bali - Tenganan, Manggis, Karangasem - Tenganan merupakan sebuah desa tradisional yang terdapat di pulau Bali. Desa ini berada di Kec. Manggis, Kab. Karangasem di sebelah timur pulau Bali. Tenganan dapat dicapai dari tempat pariwisata Candi Dasa dan terletak sekitar 10km dari sana.
Tenganan adalah salah satu desa dari tiga desa Bali Aga, selain Trunyan dan Sembiran. Maksudnya Desa Bali Aga adalah desa yang masih mempertahankan pola hidup dengan tata masyarakat yang mengacu pada aturan-aturan tradisional adat desa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Bentuk serta besar bangunan dan juga pekarangan, pengaturan letak bangunan, sampai letak pura dibuat mengikuti aturan adat secara turun-temurun dipertahankan.
Menurut sebagian catatan sejarah, kata Tenganan bermula dari kata "tengah" atau "ngatengahang" yang berarti "bergerak ke daerah yang lebih dalam". Kata tersebut juga berhubungan dengan pergerakan dari masyarakat desa yang berasal dari daerah pinggir pantai ke daerah pemukiman di tengah perbukitan, yaitu Bukit Barat (Bukit Kauh) dan Bukit Timur (Bukit Kangin).
Pada Umumnya, penduduk dari desa Tenganan bekerja sebagai seorang petani padi, namun ada juga yang membuat beragam kerajinan. Beberapa kerajinan khas yang berasal dari Tenganan adalah anyaman bambu, ukiran, dan lukisan yang ada di atas daun lontar yang sudah dibakar. Di desa ini pengunjung dapat menyaksikan bangunan-bangunan desa dan para pengrajin muda yang sedang menggambar daun lontar.
Sejak dahulu, masyarakat dari Desa Tenganan sudah terkenal dengan keahliannya dalam menenun kain gringsing. Cara pengerjaan dari kain gringsing ini disebut dengan nama teknik dobel ikat. Teknik tersebut adalah satu-satunya yang ada di Indonesia dan kain gringsing yang dihasilkan sudah terkenal istimewa sampai ke mancanegara. Masyarakat Tenganan masih menggunakan sistem barter di kehidupan sehari-harinya.
Hotel Murah di Bali
Tenganan adalah salah satu desa dari tiga desa Bali Aga, selain Trunyan dan Sembiran. Maksudnya Desa Bali Aga adalah desa yang masih mempertahankan pola hidup dengan tata masyarakat yang mengacu pada aturan-aturan tradisional adat desa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Bentuk serta besar bangunan dan juga pekarangan, pengaturan letak bangunan, sampai letak pura dibuat mengikuti aturan adat secara turun-temurun dipertahankan.
Menurut sebagian catatan sejarah, kata Tenganan bermula dari kata "tengah" atau "ngatengahang" yang berarti "bergerak ke daerah yang lebih dalam". Kata tersebut juga berhubungan dengan pergerakan dari masyarakat desa yang berasal dari daerah pinggir pantai ke daerah pemukiman di tengah perbukitan, yaitu Bukit Barat (Bukit Kauh) dan Bukit Timur (Bukit Kangin).
Pada Umumnya, penduduk dari desa Tenganan bekerja sebagai seorang petani padi, namun ada juga yang membuat beragam kerajinan. Beberapa kerajinan khas yang berasal dari Tenganan adalah anyaman bambu, ukiran, dan lukisan yang ada di atas daun lontar yang sudah dibakar. Di desa ini pengunjung dapat menyaksikan bangunan-bangunan desa dan para pengrajin muda yang sedang menggambar daun lontar.
Sejak dahulu, masyarakat dari Desa Tenganan sudah terkenal dengan keahliannya dalam menenun kain gringsing. Cara pengerjaan dari kain gringsing ini disebut dengan nama teknik dobel ikat. Teknik tersebut adalah satu-satunya yang ada di Indonesia dan kain gringsing yang dihasilkan sudah terkenal istimewa sampai ke mancanegara. Masyarakat Tenganan masih menggunakan sistem barter di kehidupan sehari-harinya.
 |
| Desa Teganan, Bali |
 |
| Pengrajin di Desa Teganan Bali |